KEEROM – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Pemkab Keerom bekerja sama dengan Kodim 1701/Jayapura sukses melaksanakan panen jagung perdana di Food Estate Lahan Lumbung Jagung Nasional Zona 10-11, Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom. Jum'at (25/05/2023).
Pasiter Kodim 1701/Jayapura Mayor Inf Afandi mewakili Dandim 1701/Jayapura mendampingi Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut, MUP., melaksanakan panen jagung perdana varietas pioner 21 diatas lahan seluas 25, 3 hektar dari 500 hektar pengerjaan tahap awal.
Baca juga:
RI Imbau G20 Jadi Solusi Masalah Ekonomi
|
Dalam sambutannya Bapak Samuel Siriwa selaku Kadis Pertanian Provinsi Papua menyampaikan bahwa, "Pihaknya sudah melakukan penghitungan dari hasil panen jagung perdana ini menghasilkan 3, 9 ton/hektar dan jika sudah dikeringkan menjadi 2, 9 ton/hektar”, terangnya.
“Jika dikalkulasikan panen jagung seluas 25, 3 hektar diperkirakan kurang lebih 74 ton, harga jagung perkilo Rp 5000, -. jika di uangkan Rp 370.000.000, - dalam sekali panen”, imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut, MUP., menyampaikan bahwa, “Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Mahe Esa, jagung yang kita tanam bulan Januari lalu, hari ini saatnya tiba untuk kita panen bersama. Kami juga menghadirkan calon pembeli langsung di lokasi panen ini, dan para petani bisa langsung menikmati hasilnya", tegasnya.
Hal ini tentu untuk memicu dan memotivasi semangat para petani untuk mengolah lahan mereka guna mendukung program ketahanan pangan nasional. Setelah panen lahannya akan langsung dikelola kembali dengan mesin yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah.
Dengan harapan lahan tersebut ditanami bibit jagung kembali, dan nanti bulan Agustus 2023 lahan 500 hektar sudah selesai ditanam. Pada panen kedua nantinya ditargetkan bersamaan dengan bibit jagung yang ditanam oleh Presiden Jokowi pada 21 Maret lalu. Presiden RI sesuai rencana akan datang lagi ke Kabupaten Keerom pada bulan Agustus mendatang untuk melaksanakan panen jagung.
Dari hasil panen jagung tersebut akan diprioritaskan untuk wilayah Papua, khususnya Kabupaten Keerom. Karena saat ini kebutuhan atau permintaan pangan dalam hal ini komoditas jagung masih sangat tinggi. Kita penuhi dulu kebutuhan kita, baru kita ekspor ke luar daerah. Dengan harapan program ketahanan pangan ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Di lain tempat Dandim 1701/Jayapura melalui Mayor Inf Afandi menegaskan bahwa, "Pihaknya sangat mendukung program ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Keerom. Dikarenakan Kabupaten Keerom dari segi geografis sangat layak menjadi sumber lumbung pangan khususnya di wilayah Papua", tegasnya.
“Selain itu lumbung pangan dapat memperkuat cadangan pangan bagi masyarakat dan sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi dan bencana alam serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, tutup Pasiter.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia. Program-program seperti ini menjadi langkah konkret dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya kerjasama antara TNI dan pemerintah daerah, diharapkan produksi pangan lokal dapat terus meningkat, masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang cukup, serta negara menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. (Redaksi Papua)